Archives

All posts for the month December, 2011

PRAKTEK TAIJIQUAN MENGGUNAKAN PRINSIP TAO

Published December 14, 2011 by chentaichistyle

PRAKTEK TAIJIQUAN MENGGUNAKAN PRINSIP TAO

 

Berikut ini hal- hal mendasar praktek Taijiquan berdasarkan prinsip-prinsip Tao (akar sejati Taijiquan):

Konsentrasi (Tubuh selalau mengikuti pikiran)

Tujuan utama dalam prinsip ini adalah agar pikiran menggerakan chi secara alami dan tenang, mengarahkannya ke dalam karena harus terkumpul dalam tulang dan sumsum. Dengan cara ini chi dapat ,menggerkan sesuatu dengan halus dan terus menerus, mengikuti pikiran. Untuk mencapai hal itu, syaratnya adalah tulang punggung harus tegak lurus seakan-akan kepala dalam keadaan tergantung. Pikiran dan chi harus bergerak secara fleksibel supaya tercapai ketenangan dan kebulatan gerakan.

Perut dalam keadaan santai, chi dikumpulkan ke dalam tulang, jiwa tenang dan tubuh diam. Orang yang mempraktekan Taiji harus dalam keadaan kesadaran total.

Untuk memusatkan energ, pusat gravitasi harus diturunkan, kelonggaran dan ketenangan harus dipelihara, dan energi dipusatkan. Tujuan dari semua tahapan latihan adalah menggunakan pikiran untuk memfokuskan energi chi halus mlalaui pemakaian chi kasar.

 

Kekosongan Pikiran

Tujuan dari lahitan Push hand adalah, siswa belajar mengartikan pengiriman pesan tanpa kata oleh tangan-tangan teman mereka. Cara tangan bersentuhan memberikan sinyal perubahan berat badan atau postur tubuh. Dengan cara ini siswa dapat mengetahui serangan yang akan datang dan beraksi dengan tepat.

Diam dan tenang, dengan napas turun ke dantien, dan tinggal di sana, seorang siswa bela diri taiji belajar ‘mendengar’ chi saat chi mengalir dalam situasi total antara dia dan pasangan tandingnya.

Seperti yang dikatakan Wang Chung Yueh, seorang guru Taijiquan pada masa dinansi Ming (Generasi Kedua Taijiquan setelah Zhang san Feng)”Dengan memberikan perhatian pada chi halus, bukan chi kasar, gerakan-gerakan yang dihasilkan akan seperti aliran sungai besar, terus menerus, dengan semua bagian tubuh saling berhubungan seperti untaian kalung mutiara, dengan demikian kekuatan pukulnya akan sekuat baja murni. Jika hanya memperhatikan chi kasar, sirkulasi darah akan terhalang dan kekuatan untuk memukul akan menjadi tidak aktiv dan efektif.

 

Pengenduran

Dalam kekosongan pikiran tidak ada ruang bagi ketegangan: hukum alam tidak menimbulkan ketegangan. Meskipun mungkin ada energi yang besar, tidak ada ketegangan, tidak ada usaha.

Ahli bela diri seharusnya selaras dengan hukum alam dan memperlihatkan ciri khasnya. Penampilan seorang jago bela diri haruslah seperti seekor elang menagkap kelinci. Sementara di dalam semangatnya haruslah seperti seekor kucing yang mengintai seekor tikus. “Dalam beristirahat haruslah setenang gunung, dalam bergerak seperti sebuah sungai.”

Dia harus menyimpan energinya seperti seorang pemanah menyimpan energinya pada sebuah bususr panah, atau seekor burung elang menyimpannya pada sayap-sayapnya, atau seekor kucing menyimpannya pada cakarnya, memusatkan pikiran dan diam. Dengan cara ini dia akan selalu mendapatkan lebih dari kebutuhannya dan karenanya akan berada pada posisi menguntungkan.

Bila memungkinkan, dan aliran chi akan mengindikasikan saat tersebut, ia seharusnya mebiarkan energi keluar seakan-akan melepas sebuah anak panah dari tempat penyimpanan energi pada busur atau dari sayap  burung.

Gerakan-gerakannya harus mengalir, karena mereka terlatih untuk melakukan gerakkan Tai Chi, di mana sejumlah langkah berturut-turut mengikuti perubahan bentuk, seperti gerakan seekor anak elang yang melayang-layang dalam arus udara, dan seperti gerakkan seekor kucing mendekati mangsanya; tanpa tenaga, dan dengan pikiran dikosongkan.

 

Keseimbangan

Ada dua peraturan dalam prinsip keseimbangan Tai Chi aliran Tao

Aturan pertama berkaitan dengan energi. Taiji quan mewakili prinsip kosnis yang dijelaskan secara rinci dalam kitab Tao Te Ching. Lao Tzu kerap menyebutkan pentingnya menghindari kesempurnaan. “Segala sesuatu di alam mengikuti proses pertumbuhan dan evolusi..” Menurutnya, segala sesuatu pasti melalui siklus kelahiran, pertumbuhan, kedewasaan, kemunduran, dan kematian sebelum kembali ke sumber asal, Tao. Ada upaya untuk menghindari perkembangan di atas titik tertentu, karena kemunduran akan mengikuti kesempurnaan.

Jadi, dalam bergerak, seseorang tidak pernah mengerahkan tubuh atau energinya secara total karena ini akan menghabiskan cadangan energinya. Sebagai pengganti, dia hanya akan menuju titik tertentu, dan kemudian konsentrasi lagi kedalam untuk mengumpulkan energi. Gerakan ini diulang, energi dikumpulkan lagi dan diedarkan ulang pada saat bersamaan. Ini disebut hukum pengendalian dan tergantung pada pengetahuan praktis tentang Yin dan Yang.

Peraturan kedua berhubungan dengan posisi berdiri, atau dengan gerakan fisik. Orang harus berdiri seperti sebuah timbangan yang tidak seimbang. Inilah prinsip dasar Taijiquan. Dengan memindahkan pusat gravitasi, tenang, diam dan membentang. Jadi dia dapat melindungi dirinya dari segala arah. Di pihak lain, jika seorang petarung berdiri dalam posisi ‘double heavy’ dengan titik berat terbagi rata pada kedua kaki, maka chinya tidak akan mengalir dan ia menjadi lambat, tidak dapat beraksi dengan tepat.

 

Irama

Keseimbangan menunjukan penggunaan irama, irama yang mengikuti suatu siklus, hal yang menjadikan ciri khas alam semesta. Irama seperti itu terjadi dalam skala mikrokosmos dan makrokosmos.

Tubuh yang bergerak harus seperti roda: memperlihatkan kecenderungan mengikuti siklus perputaran. “Ketika berat bertumpu di badan kiri kita, maka badan kanan kita kosong, dan sebaliknya.” Kalau ada naik, harus ada turun. Yin dan Yang mendapatkan ekspresi penuh, kekuatan menyeimbangkan kelemahan, serangan bertemu dengan tangkisan, dan tangkisan bertemu dengan serangan.

Ini adalah prinsip alam semesta sehari-hari, kesepuluh ribu benda, hidup dan bergerak, berkat saling pengaruh Yin dan Yang. Yin dan Yang selalu saling melengkapi; demikian juga seharusnya Yin dan Yang dalam gerakan. “Tinggal berarti pergi, pergi berarti tinggal.”

Pemahaman tentang Yin dan yang akan memberikan energi pada seorang praktisi. Ia merasakan ini sebagai prinsip yang penting, dimana polarisasi Yin dan Yang dipadukan oleh chi, kekuatan pemersatu dari Tao. “Jika Yin dan Yang dipisahkan maka alam semesta akan berakhir.

 

Kelenturan

Literatur Kuno Taijiquan sering menyinggung hal berikut: ketika seseorang mulai bergerak, seluruh tubuhnya harus seperti untuaian kaluang mutiara.

Tujuannya haruslah kelembutan, menghindari kekakuan. Air adalah contohnya: air tidak pernah kaku, beradaptasi dengan sempurna dengan semua keadaan. Demikian juga mereka yang seharusnya belajar bela diri. Kekosongan antara gerakan-gerakan, ketidakseimbangan atau penghentian, adalah suatu kesalahan. Kaki dan pinggang harus seimbang sehingga dalam bergerak ada pengendalian yang baik terhadap waktu dan ruang. Tanpa ini pengendalian tubuh akan kacau dan aliran chi terhambat.

Kelenturan mengandung keseimbangan. Gerakan tiba-tiba menyebabkan aliran energi terhambat, chi kembali kacau. Sedangkan gerakan yang berirama dan lebut menyebabkan chi mengalir. Gerakan yang tiba-tiba berhenti secara mendadak, dan menyebabkan penundaan, ini akan mencegah aliran chi dan memberikan kesemapatan kepada lawan karena tubuh tidak dapat memberikan reaksi cukup cepat. Tanpa kelenturan, chi akan mengerut. Dengan gerakan ringan, terus menerus dan fleksibel, chi dapat dikembangkan, dan pikiran berada dalam keadaan tenang.